Senin, 30 Juni 2014

Penyebab mengapa mata selalu berkedip

Mengapa Mata Harus Selalu Berkedip? 

Pernahkah kamu berpikir mengapa mata setiap detiknya selalu berkedip? Mau tau jawabannya?
Jawabannya singkat !!! 
Mata kita selalu berkedip setiap detiknya karena hal tersebut berfungsi untuk meratakan air mata yang kaya oksigen ke seluruh
permukaan mata.

Untuk apa? tentu saja untuk menghalau kotoran yang ada di bola mata terutama bagian kornea (lapisan terluar pada mata bagian depan) atau untuk menjaga mata kita dari kotoran seperti debu, dsb. Selain itu, bagian ini akan mengalami iritasi apabila kering. Jika tidak percaya, coba saja tahan kelopak mata kamu agar tetap terbuka selama beberapa menit, terasa pedih kan? Oleh karena itu, mata setiap detiknya harus selalu berkedip.
Nah frekuensi mata seseorang berkedip juga bervariasi, sebagian besar dipengaruhi oleh usia. Kelenjar air mata pada orang lebih tua akan berkurang kinerjanya, sehingga bola mata menjadi lebih cepat kering. Akibatnya, mereka berkedip dengan lebih sering. Sebaliknya, bayi berkedip lebih jarang karena mereka menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur, sehingga kondisi kelembaban bola mata tetap terjaga.
Ada beberapa fakta menarik tentang kedipan mata kita. Diantaranya adalah, dalam kondisi berkonsentrasi pada sesuatu, kelopak mata kita bisa “lupa” untuk berkedip. Misalnya ketika sedang bermain game, belajar untuk ulangan, atau bekerja di depan layar monitor. Akibatnya, mata menjadi lebih mudah mengalami iritasi dan terasa pedih.
Nah sekarang tahu kan mengapa mata kita selalu berkedip tiap detiknya???

Sabtu, 14 Juni 2014

Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia


Sebagaimana yang kita ketahui, pertumbuhan manusia dihubungkan dengan penambahan jumlah dan ukuran sel tubuh manusia. Misalnya ketika baru lahir berat badan seorang bayi sekitar 3 kg, pada umur 6 bulan beratnya menjadi 8 – 9 kg dan ketika beranjak dewasa mungkin berat badan seorang manusia bisa mencapai 40-45 kg. Selain berat badan, tinggi kita juga bertambah, volume tubuh kita juga membesar. Jadi aspek yang dilihat dalam pertumbuhan manusia sama dengan pertumbuhan makhluk hidup pada umumnya.

Tidak seperti pada makhluk hidup lainnya, pada manusia perkembangan bukan hanya menyangkut masalah kemampuan berkembang biak (reproduksi) namun juga banyak aspek lainnya, misalnya kemampuan berpikir dan kemampuan emosional. Dibawah ini akan dijelaskan mengenai tahapan perkembangan manusia. 
Tahapan Perkembangan Manusia

Perkembangan pada manusia diawali dengan proses pembuahan. Proses pembuahan yaitu proses dimana bertemunya sel telur/ovum yang berasal dari sang ibu dengan sel sperma yang berasal sang ayah.

Inti sel sperma akan bergabung/melebur dengan inti sel telur yang akan membentuk sebuah sel baru yang disebut zigot. Zigot ini akan senantiasa membelah diri menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, dan seterusnya. Zigot yang telah membelah menjadi banyak sel tadi akan berkembang menjadi embrio, kemudian embrio akan berkembang menjadi janin dalam rahim ibu. Lamanya waktu janin tumbuh dan berkambang di dalam rahim ibu, dari mulai proses pembuahan hingga kelahiran adalah kurang lebih 9 bulan 10 hari.

Perkembangan janin selama di dalam rahim dibagi dalam tiga tahapan. Lamanya waktu pada setiap tahapan adalah tiga bulan :

1. Trimester Pertama
Tiga bulan pertama embrio berkembang menjadi janin yang panjangnya kurang lebih 5,5 cm. Janin sudah berbentuk seperti manusia walaupun ukuran kepalanya sangat besar. Di akhir tiga bulan pertama ini janin juga sudah mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya.

2. Trimester Kedua
Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang dan panjangnya sudah mencapai kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya telah berkembang. Bahkan jari-jari tangan dan kaki sudah mulai terbentuk, muka tumbuh memanjang. Pada tiga bulan kedua ini detak jantung janin juga sudah mulai bisa dideteksi, selain itu gerakan janin juga mulai aktif.

3. Trimester Ketiga
Di tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat. Ukuran tubuh sudah proporsional seperti bayi. Karena ukuran tubuhnya semakin besar, janin tidak terlalu leluasa bergerak di dalam rahim. Menjelang kelahiran bayi pada umumnya sudah mencapai panjang sekitar 50 cm. Berikutnya janin akan lahir ke dunia dan disebutlah dengan sebutan bayi.

Cara janin memperoleh makanan

Janin menerima semua zat hara dan oksigen dari pasokan darah ibunya. Tetapi, darah janin itu tak pernah langsung bercampur dengan darah ibunya. Janin membuat darah sendiri dan berhubungan dengan darah ibunya melalui plasenta. Tahukan kalian apa itu Plasenta?
Plasenta menghubungkan dinding rahim ibu dengan tali pusar bayi. Malalui plasenta inilah ibu dan janin mempertukarkan zat hara/makanan, gas-gas dan sisa buangan.

Masa Setelah kelahiran....

1. Masa Balita dan Anak-anak

Pada saat dilahirkan, seorang bayi sesungguhnya telah memiliki organ dan sistem organ sebagaimana orang dewasa, namun organ-organ tersebut belum matang. Misalnya, bayi mempunyai kaki namun belum bisa berjalan dan mempunyai tangan namun belum dapat memegang dengan baik. Seiring dengan bertambahnya usia, organ-organ pada bayi juga akan berkembang.

Pada usia 1 atau 2 tahun, bayi akan mulai belajar berjalan dan mengendalikan fungsi anggota tubuh lainnya seperti tangan, kepala, mulut, kaki. dll..Organ- organ tersebut akan semakin matang pada saat usia anak-anak. Pada saat usia masuk sekolah (sekitar usia 5 tahun), perkembangan organ anak biasanya sudah cukup matang, kecuali organ reproduksi.

2. Masa remaja atau Pubertas
Masa pubertas adalah masa saat organ-organ reproduksi mencapai kematangannya. Masa pubertas bisanya dimulai saat usia 9 hingga 10 tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Masa pubertas ini juga ditandai dengan adanya perubahan fisik. Contohnya pada wanita mengalami menstruasi, tumbuh payudara, dll. Sedangkan pada pria contohnya tumbuh jakun, kumis, dan perubahan suara yang amat drastis.
Untuk lebih jelasnya dibawah ini akan dijelaskan ciri-ciri pubertas yang lebih lengkap.

Ciri-ciri pubertas secara fisik dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Ciri kelamin primer

  • Organ kelamin telah mampu memproduksi sel-sel kelamin. Laki-laki mulai menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan perempuan mulai menghasilkan sel telur di dalam indung telur (ovarium).
  • Organ kelamin mulai berfungsi. Pada remaja laki-laki ditandai dengan pertama kali mengalami “mimpi basah" yaitu proses keluarnya sperma atau air mani. Pada perempuan ditandai dengan mengalami menstruasi yang pertama kali.
b. Ciri kelamin sekunder

Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan ciri-ciri kelamin sekunder sebagai berikut.
1) Mulai tumbuh jakun.
2) Perubahan suara menjadi lebih besar dan berat.
3) Tumbuh kumis atau jenggot.
4) Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ kelamin.
5) Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar dan menonjol.
6) Bahu melebar melebihi bagian pinggul.
7) Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori tampak membesar.
8) Kadang-kadang diikuti dengan munculnya jerawat di daerah muka.

Pada remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri kelamin sekunder sebagai berikut.
1) Membesarnya payudara dan puting susu mulai timbul.
2) Pinggul melebar.
3) Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin.
4) Suara lebih nyaring.
5) Kadang-kadang diikuti munculnya jerawat di daerah muka.

Ciri-ciri Pubertas Secara Psikis
Selain terjadi perubahan secara fisik, pada masa pubertas juga terjadi perubahan hormonal yang memengaruhi kondisi psikologis dan tingkah lakunya. Ciri-ciri pubertas secara psikis dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Mencari identitas diri
Dalam usaha mencari identitas diri, remaja sering menentang kemapanan karena dirasa membelenggu kebebasannya. Meskipun cara berpikirnya belum dewasa namun remaja tidak mau dikatakan sebagai anak-anak. Remaja sering melakukan hal coba-coba karena rasa ingin tahu yang sangat besar.

b. Mulai tertarik kepada lawan jenis
Masa remaja adalah masa persiapan menuju dewasa. Wajar bila remaja mempunyai ketertarikan dengan lawan jenis. Namun demikian pernikahan pada usia remaja belum diperbolehkan karena secara mental belum siap. Kehamilan pada usia remaja dapat berpengaruh negatif baik pada diri maupun bayi yang dikandungnya.

Salah satu ciri pubertas pada anak perempuan adalah menstruasi. Apakah menstruasi itu?

Pada saat perempuan yang telah mengalami pematangan organ reproduksi, ovarium akan secara ritun mengeluarkan sel telur. Pengeluaran sel telur pada umumnya terjadi sekitar empat minggu (28 hari) sekali. Dalam proses ini dinding rahim juga mengalami penebalan sebagai persiapan jika sel telur dibuahi

Oleh sebab itu, jika dalam akhir siklus tersebut tidak terjadi pembuahan, sel-sel dinding rahim akan menciut, lalu mati dan akhirnya meluruh. Proses peluruhan dinding rahim ini akan keluar bersama darah, lendir, dan cairan yang berasal dari dinding rahim tersebut dikenal dengan menstruasi. Pendarahan menstruasi berlangsungselama i sampai 8 hari.

3. Masa Dewasa dan Tua
Setelah melewati masa remaja, kamu akan memasuki masa dewasa sebagai tahapan selanjutnya dari perkembangan manusia. Pada masa ini pertumbuhan tubuhmu mencapai ukuran maksimal. Tinggi badanmu akan terhenti pada usia sekitar dua puluh tahunan. Selama masa dewasa, pemahaman emosional akan terus berkembang, berpotensi untuk terus belajar, mengembangkan diri dalam hal keterampilan, dan aktualisasi diri, bekerja, membina hubungan sosial, dan terus berprestasi.

Segala potensi pada masa dewasa akan mengalami kemunduran ketika memasuki masa tua. Ini terjadi pada usia sekitar 60 – 65 tahun. Tubuh semakin renta, wajah dan tangan mulai keriput, kesehatan menurun, kecerdasan menurun, bahkan pada usia lanjut orang mudah lupa dan membutuhkan banyak istirahat, sehingga lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beristirahat. Pada masa ini aktivitasnya menurun dan mulai sulit melakukan kegiatan sehari-hari, seperti berjalan dan lain-lain.

Jumat, 13 Juni 2014

Transplantasi Ginjal

Transplantasi ginjal atau cangkok ginjal adalah suatu prosedur operasi yang dilakukan untuk mengganti ginjal yang rusak atau berpenyakit dengan ginjal  yang sehat milik orang lain. Ginjal sehat tersebut dapat berasal dari donor yang sudah meninggal, atau dari donor hidup. Donor hidup dapat mendonorkan satu ginjal mereka dan tetap hidup sehat dengan satu ginjal saja. Namun, pada beberapa kasus yang jarang terjadi, orang tersebut mungkin membutuhkan transplantasi dua ginjal yang berasal dari donor yang telah meninggal. Donor ginjal sebaiknya berasal dari anggota keluarga penerima transplan, atau dari seseorang yang tidak memiliki kecocokan dengan tubuh penerima transplan, sedangkan ginjal hasil transplantasi ditanam pada abdoemen bagian bawah dan bagian depan tubuh penerima transplan.

Transplantasi ginjal dikhususkan bagi seseorang yang mengalami disfungsi gunjal yang parah dan tidak akan dapat berrtahan hiduptanpa dalisis (pencucian darah) atau transplantasi. Beberapa penyakit yang membutuhkan transplantasi ginjal adalah sindrom Alport, penyakit Berger, sindrom hemolitik uremik, Wegener granulomatosis, dan kerusakan ureteropelvic junction.

Sebelum seseorang ditetapkan untuk melakukan transplantasi ginjal, orang tersebut akan menjalani serangkaian tes darah dan tes diagnostik terlebih dahulu. Tes darah berguna untuk mendapatkan informasi yang akan membantu menentukan seberapa perlunya transplantsi segera dilakukan. Selain itu, tes tersebut untuk meyakinkah organ donor yang didapat memiliki kecocokan dengan tubuh penerimanya sehingga tubuh penerima transplan tidak menolak organ tersebut. Tes diagnostik berguna untuk memahami kondisi tubuh penerima transplan secara keseluruhan sehinngga mengurangi resiko terjadinya komplikasi saat dilakukan operasi transplantasi.

Organ donor mungkin saja mengalami penolakan oleh tubuh penerima transplan akibat adanya reaksi sistem imun tubuh. Ketika organ ginjal dari donor ditanamkan pada tubuh seseorang, tubuhnya akan menganggap orogan tersebut sebagai ancaman atau benda asingdan berusaha menyerangnya melalui penbentukan anticodi yang dapat membunuh sel-sel dan jaringan organ tersebut. Oleh karena itu, agar organ dapat ditransplantasi daengan sukses, diperlukan beberapa obat-obatan untuk menekan sistem imun penerima transplan sehingga dapat menerima organ tersebut. Pengobatan umumnya perlu diberikan seumur hidup penerima transplan setelah menerima organ yang baru. Beberapa contoh obat yang umum digunakan adalah cyclosporine, tacrolimus, azathioprine, dan mycophenolate mofetil.