Jumat, 13 Juni 2014

Transplantasi Ginjal

Transplantasi ginjal atau cangkok ginjal adalah suatu prosedur operasi yang dilakukan untuk mengganti ginjal yang rusak atau berpenyakit dengan ginjal  yang sehat milik orang lain. Ginjal sehat tersebut dapat berasal dari donor yang sudah meninggal, atau dari donor hidup. Donor hidup dapat mendonorkan satu ginjal mereka dan tetap hidup sehat dengan satu ginjal saja. Namun, pada beberapa kasus yang jarang terjadi, orang tersebut mungkin membutuhkan transplantasi dua ginjal yang berasal dari donor yang telah meninggal. Donor ginjal sebaiknya berasal dari anggota keluarga penerima transplan, atau dari seseorang yang tidak memiliki kecocokan dengan tubuh penerima transplan, sedangkan ginjal hasil transplantasi ditanam pada abdoemen bagian bawah dan bagian depan tubuh penerima transplan.

Transplantasi ginjal dikhususkan bagi seseorang yang mengalami disfungsi gunjal yang parah dan tidak akan dapat berrtahan hiduptanpa dalisis (pencucian darah) atau transplantasi. Beberapa penyakit yang membutuhkan transplantasi ginjal adalah sindrom Alport, penyakit Berger, sindrom hemolitik uremik, Wegener granulomatosis, dan kerusakan ureteropelvic junction.

Sebelum seseorang ditetapkan untuk melakukan transplantasi ginjal, orang tersebut akan menjalani serangkaian tes darah dan tes diagnostik terlebih dahulu. Tes darah berguna untuk mendapatkan informasi yang akan membantu menentukan seberapa perlunya transplantsi segera dilakukan. Selain itu, tes tersebut untuk meyakinkah organ donor yang didapat memiliki kecocokan dengan tubuh penerimanya sehingga tubuh penerima transplan tidak menolak organ tersebut. Tes diagnostik berguna untuk memahami kondisi tubuh penerima transplan secara keseluruhan sehinngga mengurangi resiko terjadinya komplikasi saat dilakukan operasi transplantasi.

Organ donor mungkin saja mengalami penolakan oleh tubuh penerima transplan akibat adanya reaksi sistem imun tubuh. Ketika organ ginjal dari donor ditanamkan pada tubuh seseorang, tubuhnya akan menganggap orogan tersebut sebagai ancaman atau benda asingdan berusaha menyerangnya melalui penbentukan anticodi yang dapat membunuh sel-sel dan jaringan organ tersebut. Oleh karena itu, agar organ dapat ditransplantasi daengan sukses, diperlukan beberapa obat-obatan untuk menekan sistem imun penerima transplan sehingga dapat menerima organ tersebut. Pengobatan umumnya perlu diberikan seumur hidup penerima transplan setelah menerima organ yang baru. Beberapa contoh obat yang umum digunakan adalah cyclosporine, tacrolimus, azathioprine, dan mycophenolate mofetil.

0 komentar:

Posting Komentar