Kamis, 21 Agustus 2014

Bunga Edelweis

Bunga Edelweis


Bunga Edelweis adalah bunga yang tumbuh di daerah pegunungan, karena bunga abadi ini hanya mampu tumbuh dan besar di ketinggian gunung dan memerlukan sinar matahari penuh. Bunga cantik ini juga disebut sebagai bunga abadi karena bunga ini mekar dalam waktu yang cukup lama.



Bunga edelweis asli atau yang biasa disebut Everlasting Flower sebenarnya adalah bunga Leontopodium yang hanya ada di pegunungan alpen, bukan bunga Edelweis Jawa atau Anaphalis javanica. Tapi apa daya sudah terlanjur, karena bunga ini yang sebenarnya bunga adalah serbuk kuning yang dalam waktu 1 - 3 hari setelah mekar akan rontok dan menyisakan kelopak bunganya saja.

Bunga Edelweiss merupakan spesies tanaman berbunga endemik yang banyak ditemukan di daerah pegunungan di Jawa, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan Lombok. Bunga ini seringkali di petik oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Sehingga keberadaan dari bunga abadi ini menjadi langka. Selain itu bunga ini juga terkadang dijual sebagai souvenir dengan cara dikeringkan.
Di wilaya gunung Bromo-Tengger Jawa Timur, tanaman ini dianggap punah. Jumlahnya yang terus menurun membuat tanaman ini termasuk yang dilindungi di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango , Jawa Barat. Larangan untuk memetik bunga ini terpampang jelas, namun kerap kali pemetikan bunga Edelweiss sulit dihindarkan dari tangan - tangan jahil yang mencoba menyelundupkan bunga tersebut.

Akibat dari kelangkaan bunga ini, para petani di daerah Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah sudah banyak yang membudidayakan bunga ini. Para petani ini membudidayakannya dengan cara menanam anakan yang tumbuh dari biji dan tersebar di sekitar pohon induknya serta ditanam di daerah dataran tinggi lebih dari 1000 mdpl, pada tanah liat berkapur atau berpasir dengan pH ( keasaman tanah ) antara 4 - 7.
Kemauan dan kesadaran yang gigih dari kita untuk membuat Edelweis tetap menjadi bunga abadi dan tumbuh di alamnya. Biarkan dia disana untuk menyambut para pendaki dengan indahnya. Jaga Edelweis dari hati. 

0 komentar:

Posting Komentar