Jumat, 22 Agustus 2014

Grosirkosmetikherbal.com: Pusat Agen Grosir Kosmetik dan Herbal Murah


Di era modern sekaran ini, banyak wanita yang berlomba-lomba dalam kecantikan. Mereka melakukan apa saja yang bisa membuat diri mereka tampil lebih cantik dan menarik. Contohnya dengan menggunakan berbagai macam  kosmetik yang ada. Dengan adanya kebutuhan para wanita tersebut, Industri kosmetik pun kini berlomba-lomba untuk menyediakan kebutuhan para wanita tersebut dengan menyediakan kosmetik yang berkualitas dan terjangkau dari harganya.

Pemilihan kosmetik yang baik tentu akan menjadi hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Karena jika salah memilih kosmetik tentunya akan berdampak pada kulit kita. Contohnya bukannya terlihat makin cantik malah kulit muka kita menjadi rusak. Bukan itu saja, hal terburuk yang bisa terjadi adalah apabila terjadi kerusakan jaringan kulit pada wajah. Oleh karena itu, sebaiknya lebih dipertimbangkan lagi dalam pemilihan kosmetik jika ingin menggunakan kosmetik pada kehidupan sehari-hari.

Nah sekarang ini telah ada terobosan baru bagi para wanita dalam hal Kosmetik &Herbal. Kini telah ada kosmetik yang aman untuk dipakai dan tentunya tidak memiliki efek samping apabila dikonsumsi bagi para wanita. Grosir Kosmetik& Herbal telah menyediakan terobosan baru yang dapat membuat diri anda kaum hawa menjadi lebih tampil cantik menarik secara alami. Grosir Kosmetik &Herbal ini menyediakan berbagai macam produk herbal, kesehatan, serta produk kosmetik. Kosmetik & Herbal yang dihasilkan ini terbuat dari bahan-bahan yang tidak berbahaya yaitu terbuat dari bahan-bahan herbal alami. Hal tersebut tentu sangat menguntungkan bagi kaum hawa, karena kita tidak perlu takut lagi untuk memilih kosmetik yang aman itu seperti apa.

Bagi kaum hawa, tidak perlu khawatir lagi jika ingin menggunakan Kosmetik & Herbal ini. Karena Kosmetik & Herbal ini sama sekali tidak memiliki efek samping dan tentunya cocok dipakai oleh semua jenis kulit. Hasil dari pemakaian Kosmetik & Herbal ini juga akan terlihat pada beberapa kali pemakaian dari Kosmetik & Herbal ini. Dijamin jika anda menggunakan Kosmetik & Herbal ini anda akan merasa sangat puas. Harga dari Kosmetik & Herbal ini juga cukup terjangkau untuk berbagai kalangan. Nah jika anda berminat silahkan kunjungi web kami yang tertera di bawah ini.

PANTAI PINK LOMBOK

Pantai Pink Lombok sebenarnya merupakan julukan atau nama lain dari Pantai Tangsi. Dinamakan Pantai Pink karena warna pasir di pantai ini sedikit berwarna kemerah-merahan atau pink. Pantai Pink ini terletak di Desa Sekaroh, sebuah desa kecil di Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. Warna yang tidak biasa inilah yang menjadikan pantai Tangsi atau pantai Pink ini sebagai tempat yang unik dan indah untuk dikunjungi saat berwisata ke Pulau Lombok. Pantai dengan karakteristik seperti ini juga bisa Anda temukan di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.


Sebenarnya, warna pasir di Pantai Pink di Lombok ini sama dengan pantai-pantai pada umumnya, berwarna putih. Namun, pasir disini bercampur dengan serpihan-serpihan terumbu karang halus yang berwarna kemerahan, sehingga terlihat dari jauh seperti pasirnya yang berwarna pink. Warna pink ini akan lebih jelas terlihat saat pasir terkena air laut, apalagi jika cuaca pada saat itu cerah. Kata Tangsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti “asrama” atau “barak”. Sehingga banyak anggapan jika dulunya pantai ini pernah dijadikan markas tentara Jepang. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya gua buatan dan juga sebuah meriam peninggalan Jepang tidak jauh dari pantai. 

Selain pasir pantainya yang khas, Pantai Pink juga memiliki panorama alam yang sangat mengesankan. Desekeliling pantai terdapat tebing-tebing yang cukup tinggi dan juga berugak (semacam pondok/pendopo) di atasnya yang disediakan bagi para wisatawan untuk menikmati hamparan pantai dan lautan lepas yang indah. Aroma air laut yang khas, hembusan angin pantai dan suara ombak yang membentur karang membuat hati dan pikiran yang berkunjung kesini menjadi tenang.

Pantai Pink memiliki arus yang cukup tenang dengan deburan ombak yang sangat kecil, sehingga tempat ini sangat cocok bagi Anda yang ingin berwisata dan mengajak anak Anda bermain-main. Selain itu, sempatkanlah untuk bersnorkeling di sini, dan Anda akan dibuat takjub oleh terumbu terumbu karangnya yang sangat indah. Walaupun demikian, ada beberapa titik yang terumbu karangnya rusak akibat jangkar-jangkar perahu nelayan setempat. Namun sayang, keindahan pantai yang masih bagian dari Pantai tanjung Ringgit ini tidak begitu familiar di kalangan wisatawan karena lokasi serta akses jalan menuju tempat ini kurang memadai.

UPACARA NGABEN DI BALI

Siapa yang tak kenal Bali? Semua orang bahkan yang ada di mancanegara pun mengetahui tempat ini. Tempat dengan berbagai macam keindahan alamnya dan adat istiadatnya yang masih terjaga sampai saat ini. Tidak salah kalau Bali terkenal dengan syurganya dunia.

Mayotas penduduk di Bali menganut agama Hindu, dengan kepemelukan agama hindu ini penduduk Bali memiliki kepercayaan layaknya pemeluk hindu pada umumnya yang memiliki kepercayaan terhadap roh. Menurut masyarakat Bali setelah sesorang meninggal rohnya tetap hidup. Oleh karena itu, mereka mempunyai upacara adat yang khas dalam penyelenggaraan jasad seseorang yang telah meninggal. Upacara adat tersebut disebut Pitra Yajna dimana rangkaian dari upacara ini biasa dikenal dengan Istilah Ngaben/Palebon/Pralina dll. Biasanya upacara tersebut disesuaikan dengan tingkat dan kedudukan seseorang yang bernilai “Desa-Kala-Patra-Nista-Madya-Utama”.


Ngaben secara umum didefinisikan sebagai upacara pembakaran mayat, kendatipun dari asal-usul etimologi, itu kurang tepat, sebab ada tradisi ngaben yang tidak melalui pembakaran mayat. Ngaben sesungguhnya berasal dari kata beya artinya biaya atau bekal, kata beya ini dalam kalimat aktif (melakukan pekerjaan) menjadi meyanin. Kata meyanin sudah menjadi bahasa baku untuk menyebutkan upacara sawa wadhana. Boleh juga disebut Ngabeyain. Kata ini kemudian diucapkan dengan pendek, menjadi ngaben. Ngaben atau meyanin dalam istilah baku lainnya yang disebut-sebut dalam lontar adalah atiwa-atiwa. Kata atiwa inipun belum dapat dicari asal usulnya kemungkinan berasal dari bahasa asli Nusantara (Austronesia), mengingat upacara sejenis ini juga kita jumpai pada suku dayak, di kalimantan yang disebut tiwah. Demikian juga di Batak kita dengar dengan sebutan tibal untuk menyebutkan upacara setelah kematian itu. 

Upacara ngaben atau meyanin, atau juga atiwa-atiwa, untuk umat Hindu di pegunungan Tengger dikenal dengan nama entas-entas. Kata entas mengingatkan kita pada upacara pokok ngaben di Bali. Yakni Tirta pangentas yang berfungsi untuk memutuskan hubungan kecintaan sang atma (roh) dengan badan jasmaninya dan mengantarkan atma ke alam pitara. Dalam bahasa lain di Bali, yang berkonotasi halus, ngaben itu disebut Palebon yang berasal dari kata lebu yang artinya prathiwi atau tanah. Dengan demikian Palebon berarti menjadikan prathiwi (abu). Untuk menjadikan tanah itu ada dua cara yaitu dengan cara membakar dan menanamkan kedalam tanah. Namun cara membakar adalah yang paling cepat.Tempat untuk memproses menjadi tanah disebut pemasmian dan arealnya disebut tunon. Tunon berasal dari kata tunu yang berarti membakar. Sedangkan pemasmian berasal dari kata basmi yang berarti hancur. Tunon lain katanya adalah setra atau sema. Setra artinya tegal sedangkan sema berasal dari kata smasana yang berarti Durga. Dewi Durga yang beristana di Tunon ini. 

Diantara pendapat diatas, ada satu pendapat lagi yang terkait dengan pertanyaan itu. Bahwa kata Ngaben itu berasal dari kata “api”. Kata api mendapat prefiks “ng” menjadi “ngapi” dan mendapat sufiks “an” menjadi “ngapian” yang setelah mengalami proses sandi menjadi “ngapen”. Dan karena terjadi perubahan fonem “p” menjadi “b” menurut hukum perubahan bunyi “b-p-m-w” lalu menjadi “ngaben”. Dengan demikian kata Ngaben berarti “menuju api”. 

Secara garis besarnya Ngaben itu dimaksudkan adalah untuk memproses kembalinya Panca Mahabhuta di alam besar ini dan mengantarkan Atma (Roh) kealam Pitra dengan memutuskan keterikatannya dengan badan duniawi itu. Dengan memutuskan kecintaan Atma (Roh) dengan dunianya, Ia akan dapat kembali pada alamnya, yakni alam Pitra. Kemudian yang menjadi tujuan upacara ngaben adalah agar ragha sarira (badan / Tubuh) cepat dapat kembali kepada asalnya, yaitu Panca Maha Bhuta di alam ini dan Atma dapat selamat dapat pergi ke alam pitra. Oleh karenanya ngaben tidak bisa ditunda-tunda, mestinya begitu meninggal segera harus diaben. Agama Hindu di India sudah menerapkan cara ini sejak dulu kala, dimana dalam waktu yang singkat sudah diaben, tidak ada upacara yang menjelimet, hanya perlu Pancaka tempat pembakaran, kayu-kayu harum sebagai kayu apinya dan tampak mantram-mantram atau kidung yang terus mengalun. Agama Hindu di Bali juga pada prinsipnya mengikuti cara-cara ini. Cuma saja masih memberikan alternatif untuk menunggu sementara, mungkin dimaksudkan untuk berkumpulnya para sanak keluarga, menunggu dewasa (hari baik) menurut sasih dll, tetapi tidak boleh lewat dari setahun. Tetapi sebenarnya dengan mengambil jenis ngaben sederhana yang telah ditetapkan dalam Lontar, sesungguhnya ngaben akan dapat dilaksanakan oleh siapapun dan dalam keadaan bagaimana juga. Yang penting tujuan utama upacara ngaben dapat terlaksana. Sementara menunggu waktu setahun untuk diaben, sawa (jenasah / jasad / badan kasar orang yang sudah meninggal) harus dipendhem (dikubur) di setra (kuburan). Untuk tidak menimbulkan sesuatu hal yang tidak diinginkan, sawa pun dibuatkan upacara-upacara tirta pengentas. Dan proses pengembalian Panca Maha Bhuta terutama Unsur Prthiwinya akan berjalan dalam upacara mependhem ini. Ngaben selalu berkonotasi pemborosan, karena tanpa biaya besar kerap tidak bisa ngaben. Dari sini muncul pendapat yang sudah tentu tidak benar yaitu : Ngaben berasal dari kata Ngabehin, artinya berlebihan. Jadi tanpa mempunyai dana berlebihan, orang tidak akan berani ngaben. Anggapan keliru ini kemudian mentradisi. Akhirnya banyak umat Hindu yang tidak bisa ngaben, lantaran biaya yang terbatas. Akibatnya leluhurnya bertahun-tahun dikubur. Hal ini sangat bertentangan dengan konsep dasar dari upacara ngaben itu.

IKAN BADUT (CLOWN FISH) & ANEMON

Mendengar kata anemon pasti pikiran kita langsung tertuju pada ikan badut atau yang biasa disebut clown fish. Memang 2 hal tersebut tidak bisa dipisahkan. Pada dasarnya mereka hidup saling berdampingan.

Anemon sendiri mungkin sekilas terlihat seperti tumbuhan, tapi jika diamati, anemon laut merupakan jenis hewan dari keluarga Anthozoa. Bentuk tubuh anemon yang seperti bunga,membuatnya juga disebut sebagai mawar laut. Lipatan yang bundar di antara badan dan keping mulut membagi binatang ini kedalam kapitulum di bagian atas dan scapus bagian bawah. Di antara lengkungan seperti leher (collar) dan dasar dari kapitulum terdapat “fossa”. Kepingmulut bentuknya datar, melingkar, kadang-kadang mengkerut, dan dilengkapi dengan tentakel kecuali pada jenis limnactinia keping mulut tidak dilengkapi dengan  tentakel. Beberapa anemon laut dapat bergerak seperti siput, bergerak secara perlahan dengan cara menempel. .Sebagian besar anemon laut memiliki sel penyengat yang berguna untuk melindungi dirinya dari predator.

Dan sel penyengat inilah yang dimanfaatkan oleh beberapa mahluk hidup untuk melindungi diri mereka dari para predator. Habitat anemon pada umumnya terdapat di daerah terumbu karang yang dangkal. Tentakel anemon mengeluarkan lendir yang melindungi diri dari sengatan antar tentakelnya. Dan lendir inilah yang juga digunakan oleh ikan badut untuk melindungi dirinya dari sengatan si anemon. Ikan badut, mempunyai cara agar kebal terhadap racun anemon yaitu dengan melumasi tubuhnya dengan lendir yang ada di tentakel anemon. Antara anemon dan ikan badut, atau disebut juga ikan giru, terjalin hubungan symbiosis mutualisme, yaitu saling menguntungkan.ikan badut akan mengusir para predator anemon seperti ikan kupu-kupu, ketika hendak memangsa anemon, selain juga membersihkan sisa makanan dan  parasit dari anemon dengan memakannya. Demikian juga sebaliknya, anemon adalah rumah yang sangat aman bagi ikan badut, karena sengatan tentakelnya.

Ikan badut adalah ikan dari anak suku Amphiprioninae dalam suku Pomacentridae. Ada dua puluh delapan yang biasa dikenali, salah satunya adalah genus Premnas, sementara sisanya termasuk dalam genus Amphiprion.Mereka tersebar di lautan Pasifik, Laut Merah, lautan India, dan karang besar Australia. Spesies terbesar mencapai panjang 18 cm, sementara yang terkecil hanya 6 cm. Pada saat menetas, semua ikan badut adalah jantan. Dan ketika si betina, yang hanya ada satu di setiap anemonnya, mati, maka jantan terbesar akan merubah kelaminnya menjadi betina. Selain ikan-ikan besar, ikan badut juga mempunyai musuh kecil yang tidak berbahayanya. Musuh itu berupa crustacea kecil yang menjadi parasit bagi ikan badut. Mereka tinggal di dalam tubuh ikan badut dan menghisap nutrisi si ikan badut, sampai akhirnya lemas dan kemudian mati.
Dewasa ini, ikan badut mulai banyak dicari orang untuk dijadikan binatang peliharaan. Beberapa penelitian dan budidaya sudah dilakukan terhadap ikan badut. Tetapi  walaupun begitu, kuota penangkapan di alam liarnya belum dijangkau oleh regulasi yang khusus, memang saat ini jumlahnya di alam masih sangat melimpah, tapi perlu juga dipikirkan keberlangsungannya, agar hewan lucu ini tidak menghilang dan langka. Selain juga agar ekosistem di laut tetap terjaga dan lestari.

TERUMBU KARANG

Salah satu kekayaan alam Indonesia adalah memiliki banyak terumbu karang yang begitu indah dan bervariasi. Terumbu karang ini tersebar di seluruh pantai yang ada di Indonesia. 
Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. Terumbu karang termasuk ke dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel.
Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang sebut Polip. Bentuk sederhana terumbu karang yaitu hanya terdiri dari satu polip saja dengan bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut yang terletak di bagian a.tas dan dikelilingi oleh Tentakel.
Terumbu karang merupakan tempat tinggal/habitat bagi para ikan-ikan kecil, mikroorganisme, moluska, dan masih banyak lagi. Terumbu karang umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang masih terkena sinar matahari. Kurang lebih 50 meter di bawah permukaan laut terumbu karang ini tumbuh.
Untuk ekosistem terumbu karang, sebagian besar terumbu karang tumbuh di perairan tropis dan sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan seperti perubahan suhu, salinitas, sedimentasi,  dan eutrofikasi.
Terumbu karang dapat tumbuh dan berkembang biak secara baik, jika berada di kondisi lingkungan hidup yang optimal yaitu pada suhu hangat sekitar di atas 20C.
Terumbu karang ini merupakan tempat tinggal dari hewan-hewan laut khususnya ikan-ikan kecil, moluska, dll. Mereka tinggal di terumbu karang untuk melindungi diri mereka dari ancaman ikan yang lebih besar. Mereka juga menempatkan telur-telur mereka di sela-sela terumbu karang. Terumbu karang bagi para ikan-ikan kecil merupakan kehidupan bagi mereka dan tempat berlindung yang paling aman.
Sekarang ini, sudah banyak sekali ekosistem terumbu karang yang rusak. Hal tersebut dikarenakan ulah para nelayan yang tidak bertanggung jawab yang menangkap ikan dengan menggunakan bom ikan. Akibat dari bom ikan ini, dampak yang dihasilkan sangatlah besar. Bukan hanya banyak ikan yang mati tetapi ekosistem terumbu karang juga menjadi rusak. Hal tersebut perlu kita cegah. Kalau tidak populasi terumbu karang dan jenis ikan-ikan kecil yang hidup didalamnya akan punah. Oleh sebab itu, mulai dari sekarang marilah kita lestarikan terumbu karang yang merupakan habitat dari banyak mikroorganisme kecil. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara membudidayakan terumbu karang.

Kamis, 21 Agustus 2014

TAMAN LAUT BUNAKEN

Taman Laut Bunaken adalah taman laut yang terletak di Sulawesi Utara, Indonesia. Taman Laut Bunaken ini terletak di Segitiga Terumbu Karang yang menjadi habitat bagi 390 spesies terumbu karang. Selain itu juga menjadi habitat bagi berbagai spesies ikan, moluska, reptil, dan mamlia laut. Untuk spesies ikan, Taman Laut Bunaken ini memiliki 90 spesies ikan yang tinggal di perairan wilayah ini.
Wow keren kan???
Taman Laut Bunaken ini juga merupakan perwakilan dari ekosistem laut yang ada di Indonesia contohnya padang rumput laut, terumbu karang dan ekosistem pantai.

Untuk ekosistem terumbu karang jangan ditanya lagi, Taman Laut Bunaken ini memiliki begitu banyak ekosistem terumbu karang. Ada sekitar 390 spesies terumbu karang di Taman Laut Bunaken ini. Amazing...

Untuk spesies alga terdapat di daerah Caulerpa, Halimeda, dan Padina Taman Laut Bunaken. Sedangkan unutk spesies rumput laut dapat ditemui di Thalassia Hemprichii, Enhallus Acoroides, dan Thalassaodendronciliatum Taman Laut Bunaken.
Untuk di daratan, Taman Laut Bunaken ini kaya akan Arecaceae, Sagu, Woka, Silar dan Kelapa. Taman Laut Bunaken juga memiliki spesies hewan yang tinggal di laut yaitu seperti rusa dan kuskus.

Ada 22 desa di Taman Bunaken ini dengan jumlah penduduk sekitar 35.000 jiwa. Sebagian dari mereka bekerja sebagai nelayan, petani kelapa, ubi jalar, pisang dan rumput laut untuk di ekspor ke luar negeri.
Tempat pariwisata ini terus berkembang dan banyak diketahui khalayak umum pada tahun 2003. Jumlah pengunjung di Taman Nasional Bunaken ini mencapai 32.000 hingga 39.000 jiwa dengan 8.000-10.000 diantaranya merupakan turis asing.

Bunga Edelweis

Bunga Edelweis


Bunga Edelweis adalah bunga yang tumbuh di daerah pegunungan, karena bunga abadi ini hanya mampu tumbuh dan besar di ketinggian gunung dan memerlukan sinar matahari penuh. Bunga cantik ini juga disebut sebagai bunga abadi karena bunga ini mekar dalam waktu yang cukup lama.



Bunga edelweis asli atau yang biasa disebut Everlasting Flower sebenarnya adalah bunga Leontopodium yang hanya ada di pegunungan alpen, bukan bunga Edelweis Jawa atau Anaphalis javanica. Tapi apa daya sudah terlanjur, karena bunga ini yang sebenarnya bunga adalah serbuk kuning yang dalam waktu 1 - 3 hari setelah mekar akan rontok dan menyisakan kelopak bunganya saja.

Bunga Edelweiss merupakan spesies tanaman berbunga endemik yang banyak ditemukan di daerah pegunungan di Jawa, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan Lombok. Bunga ini seringkali di petik oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Sehingga keberadaan dari bunga abadi ini menjadi langka. Selain itu bunga ini juga terkadang dijual sebagai souvenir dengan cara dikeringkan.
Di wilaya gunung Bromo-Tengger Jawa Timur, tanaman ini dianggap punah. Jumlahnya yang terus menurun membuat tanaman ini termasuk yang dilindungi di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango , Jawa Barat. Larangan untuk memetik bunga ini terpampang jelas, namun kerap kali pemetikan bunga Edelweiss sulit dihindarkan dari tangan - tangan jahil yang mencoba menyelundupkan bunga tersebut.

Akibat dari kelangkaan bunga ini, para petani di daerah Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah sudah banyak yang membudidayakan bunga ini. Para petani ini membudidayakannya dengan cara menanam anakan yang tumbuh dari biji dan tersebar di sekitar pohon induknya serta ditanam di daerah dataran tinggi lebih dari 1000 mdpl, pada tanah liat berkapur atau berpasir dengan pH ( keasaman tanah ) antara 4 - 7.
Kemauan dan kesadaran yang gigih dari kita untuk membuat Edelweis tetap menjadi bunga abadi dan tumbuh di alamnya. Biarkan dia disana untuk menyambut para pendaki dengan indahnya. Jaga Edelweis dari hati.